Dr. Abraham Samad, S.H., M.H., (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November 1966; umur 47 tahun) adalah seorang advokat Indonesia yang menjadi Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK)
periode 2011-2015.
Abraham Samad
meyelesaikan pendidikan Sarjana (Strata 1/S1), Magister (Strata2/S2), dan
Doktoral (Strata 3/S3) di bidang hukum di Fakultas HukumUniversitas
Hasanuddin (FH
Unhas), Makassar Gelar Doktor diraihnya pada tahun 2010. Tesisnya mengambil tema
tentang pemberantasan korupsi, yaitu mengupas penanganan kasus korupsi di pengadilan
negeri dengan pengadilan khusus.
Sejak tahun 1996, Abraham Samad
melakoni profesi sebagai advokat. Kemudian, untuk
menunjang profesi yang digelutinya, Abraham Samad medirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat yang diberi nama Anti Coruption Committee (ACC). LSM ini bergerak dalam kegiatan
pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus
korupsi, khususnya diSulawesi Selatan. Selain itu ACC memiliki tujuan
mendorong terciptanya sistem pemerintahan yang baik serta sistem pelayanan
publik yang maksimal dengan sasaran pemberantasan korupsi. Abraham Samad duduk
sebagai koordinator, selain ia adalah penggagas LSM tersebut.
Menurut The Jakarta
Post, Samad dikenal dekat dengan Laskar Jundullah yang merupakan
kelompok Islam garis keras diMakassar. Samad
merupakan bagian dari tim hukum Komite
Penegakan Syariat Islam. Pada
tahun 2002, Abraham Samad menjadi kuasa hukum terdakwa teroris Agus Dwikarna yang ditangkap di Bandar Udara Internasional Manila karena membawa bahan peledak. Ia
juga dilaporkan dekat dengan Abu Bakar Ba'asyir, dan ketika Baasyir
mengunjungi Makassar pada Juli 2009, Samad mendampinginya.
Abraham Samad
sebelumnya pernah mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Komisi
Yudisial. Namun, semua gagal hingga ia memutuskan untuk mengikuti
seleksi calon pimpinan KPK. Seleksi capim KPK 2011 sebenarnya bukanlah hal baru
bagi Abraham, karena ia sebelumnya sudah pernah mendaftar sebanyak dua kali.
Pada ketiga kalinya inilah Abraham bisa melewati seleksi hingga tingkat akhir
(uji kelayakan dan kepatutan oleh DPR). Abraham bersama 8
calon (sebelumnya 10 calon) diajukan oleh Pansel KPK yang diketuai oleh
Menkumham Patrialis
Akbardimana Abraham menempati peringkat kelima dari seluruh calon
yang diajukan. Abraham merupakan calon pertama yang menjalai uji kelayakan dan
kepatutan yang dimulai pada tanggal 21 November 2011.
Pada
tanggal 3 Desember 2011 melalui voting pemilihan Ketua KPK
oleh 56 orang dari unsur pimpinan dan anggota Komisi III asal sembilan fraksi
DPR, Abraham mengalahkan Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja. Abraham
memperoleh 43 suara, Busyro
Muqoddas 5 suara, Bambang Widjojanto 4 suara, Zulkarnain 4 suara, sedangkan Adnan 1 suara. Ia
dan jajaran pimpinan KPK yang baru saja terpilih, resmi dilantik di Istana Negara oleh Presiden SBY pada tanggal 16 Desember 2011.
Saya
memilih Abraham Samad karena,beliau mempunyai sifat yang tegas,dan berani dalam
mengambil keputusan.
0 komentar:
Posting Komentar